Sharing : Cara Mendapatkan Beasiswa dari Jepang (Japan IMF Scholarship for Asia – JISPA)

Image

Mungkin sudah banyak tulisan tentang bagaimana mendapatkan beasiswa lain di Jepang tapi rasa-rasanya belum ada yang sharing pengalaman untuk mendapatkan Japan IMF Scholarship for Asia. Itulah sebabnya saya coba sharing pengalaman sebagai seseorang yang pernah  menerima beasiswa ini.

Tadinya saya berharap pada beasiswa lain, namun sejak saya mendapatkan Letter of Acceptance dari Hiroshima University untuk masuk 1 Oktober 2012, ternyata beasiswa yang saya incar belum ada kejelasannya, padahal sudah hampir expired LoA, jadilah saya cari jalan lain ke Roma, eh maksudnya Hiroshima dengan browsing beasiswa-beasiswa dari Jepang mulai dari World Bank, ADB dll. Sebagian besar sudah tutup, dan salah satu yang masih memungkinkan adakah beasiswa JISPA (Japan IMF Scholarship Program for Asia). Seperti tertera di foto, beasiswa ini ditujukan untuk PNS junior di Asia untuk mempelajari ilmu ekonomi di salah satu Universitas di Jepang.

Dalam websitenya (bisa dilihat alamatnya di bagian bawah), ternyata Hiroshima University bukanlah salah satu University Partnernya beasiswa ini, jadi saya mengambil jalur Open Track, bukan Partnership Track. Untuk Open Track, hanya ada 2 seleksi, paper selection dan wawancara. Kalau dilihat dari eligibility, saya sebenarnya kurang pas dengan ketentuan beasiswanya  yaitu bekerja di Pemerintahan yang mengurusi / terkait makroekonomi. Namun saya perbesar peluang saya dengan kemampuan bahasa sedikit di atas persyaratan (syarat Toefl paper/Toefl IbT/IELTS 550/79/6) dan surat rekomendasi dari dosen S2 saya, seorang ketua Jurusan Pasca Sarjana Ilmu Ekonomi UI. Dan mungkin yang paling mujarab adalah surat rekomendasi dari Direktur Jenderal Migas, Dr Evita H Legowo (ada untungnya juga sok kenal dengan pejabat yang mendukung sekali anak buahnya untuk sekolah). Selain itu dalam formulir saya tuliskan kalau saya bekerja di bagian kebijakan subsidi BBM, jadi agak ‘berbau’ makroekonomi.

Setelah mengisi form dan melengkapi dengan syarat administrasi lainnya, kita diharuskan mengirimkannya rangkap 3 via pos ke kantor IMF Tokyo , kalo ngg salah biayanya sekitar Rp. 400rb pake DHL. Setelah semingguan dapat konfirmasi kalau IMF Jepang sudah terima filenya dan akan diproses kira2 2 mingguan. Agak telat sedikit, setelah 3 mingguan, tiba2 masuk email kalo saya termasuk kandidat dan akan masuk tahap wawancara dan saya diminta mengirimkan tesis S2 Selain itu supervisor di Jepang pun menelpon saya dan  mengatakan kalau saya kandidat kuat, tinggal wawancara saja, dan beliau diminta IMF untuk mengarahkan penelitian saya mengenai stabilitas makroekonomi.

Karena ngg terlalu berharap dari awal, maka persiapan wawancara pun kurang. Wawancara jarak jauh dilakukan dari kantor IMF Jepang via Video Conference ke kantor saya, kebetulan di kantor sudah ada alatnya  dibantu  ahli IT kantor (thanks ya Mas Agus). (Kalau kantor  tidak punya alat itu, wawancara bisa via Skype). Ada 2 orang pewawancara, 1 orang India sepertinya dan satu lagi Jepang. Orang Jepangnya terlihat tertarik dengan master tesis saya tapi yang satunya lagi banyak tidak puas dengan jawaban saya. Jadi setelah selesai, saya yakin kalau tidak diterima, berhubung kurang lancar menjawab beberapa pertanyaan penting. Pertanyaan seperti alasan mengambil PhD dan proposal riset saya jawab dengan kurang mantap. Pewawancara yang satu itu mengejar metode proposal saya mengenai Energy Policy, namun karena saya belum yakin benar, saya selalu menjawab akan saya pelajari lagi dan dia tampak kurang puas.

Sekitar 3 minggu kemudian email hasil wawancara pun dikirimkan. Jadi antara senang dan bingung ketika menerima surat penerimaan beasiswa, pertama kali baca email bukannya alhamdulillah malah ah masa sih? :-). Saat itu LoA saya sudah kadaluarsa alias harusnya masuk per 1 Oktober tapi diumumkan diterima kalau tidak salah November 2012.Dan saya pun bertanya tentang LoA yang sudah kadaluarsa, IMF menjawab tidak ada masalah, saya bisa apply masuk kampus lagi untuk April 2013 dengan beasiswa IMF.

Namun ada satu ketentuan yang merisaukan saya, yaitu beasiswa yang bisa diperbaharui (renewable) pertahun. Perlu ada persetujuan dan evaluasi dari kantor saya, universitas dan IMF terkait hasil studi dan progress riset pertahun agar beasiswa bisa diperpanjang. Ini yang akan menyulitkan saya sebab saya tidak benar-benar berkerja dan meneliti kebijakan makroekonomi, bisa ngg lanjut terus gimana? Apalagi supervisor juga back groundnya environmental economics. Supervisor dan IMF sih menyarankan saya untuk menerima, toh berdasarkan pengalaman, sangat sedikit yang tidak diperpanjang. Namun setelah ditimbang-timbang termasuk saran dari kantor, akhirnya terpaksa diurungkan niat sekolah dengan beasiswa itu. Mudah2an bisa membantu yang lagi hunting beasiswa. Ganbatte kudasai….

Link bisa lihat di

http://bit.ly/Y9Xfaz : JISPA 2013 – 2014

http://bit.ly/UhkSlG : JISPA Open Track: Application Guidelines

http://bit.ly/XDhdhP) : formulir

catatan:mungkin tahun ini pendaftaran untuk jalur Partenrship Track sudah ditutup,  tapi masih terbuka peluang untuk Open Track

3 thoughts on “Sharing : Cara Mendapatkan Beasiswa dari Jepang (Japan IMF Scholarship for Asia – JISPA)

    1. Salam kenal Mba Irma. Di kantor saya ada beasiswa juga waktu itu, jadi ada 2 pilihan. JISPA ini kalau kita baca aturannya, akan diberikan pertahun dan BISA DIPERPANJANG setelah evaluasi dari IMF, kampus dan kantor. Karena ada alternatif beasiswa kantor, maka dari kepegawaian kantor saya meminta saya mundur dari JISPA, khawatir tidak diperpanjang setelah satu tahun. Tapi sebenarnya sih ketentuan itu umum juga dimana2 ya, seperti monbusho setiap 6 bulan evaluasi juga.

      Selamat mencoba…

  1. Salam kenal mas Luthfi. Sebelumnya saya sempat melihat video penjelasan mas Luthfi di youtube ASNation. Sangat sulit menemukan awardee JISPA yang berbagi pengalamannya, baik di dalam negeri atau luar Indonesia. (sampai sekarang belum nemu). Padahal saya sedang butuh input. Hhehe.

    Oh iya, nama saya Syarif. Saat ini sedang mecoba peruntungan mengajukan diri dalam seleksi JISPA ini. Sedang mempersiapkan diri dengan wawancara dan tes matematika di awal Maret 2021 nanti (itupun kalau lolos administrasi sih).

    Mas luthfi bisa berbagi insightnya ga, hal apa yg paling signifikan yang menjadi pertimbangan dari JISPA, seorang pendaftar bisa lolos seleksi dokumen?

    Makasih mas.

Leave a comment